Vantage.id – Tahukah apa itu gaya hidup slow living? Slow living merupakan salah satu konsep dalam melambatkan laju kecepatan dalam hidup. Simak penjelasan lebih lengkap terkait gaya hidup slow living dan cara menerapakan slow living di kehidupan.
Keberadaan slow living membuat orang tersadar betapa indahnya kehidupan. Orang akan dapat lebih menghargai hal-hal sederhana yang kerap terlewatkan. Tentunya, konsep show living menjadi salah satu cara dalam mengembalikan akal sehat kepada tempat asalnya.
Hidup di era industry 4.0 dengan adanya perkembangan teknologi yang canggih ternyata memiliki dampak negatif, di samping bisa membantu pekerjaan sehari-hari. Hampir seluruh pekerjaan dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam saja.
Namun ternyata, semua itu membuat kehidupan menjadi serba cepat dan akhirnya membuat masyarakat kelelahan, bahkan mempunyai kesehatan mental yang buruk. Bukankah kita hidup untuk tetap merasa bahagia meski hanya hidup berkecukupan?
Untuk apa kerja keras dilakukan jika uang yang dikumpulkan dengan jumlah yang banyak itu tetap tidak membuat bahagia? Itulah sebabnya tak sedikit orang yang mulai menganut gaya hidup slow living agar bisa tetap mempunyai akal sehat dan bahagia meski alasannya sederhana.
Lantas sebenarnya ap aitu gaya hidup slow living dan bagaimana cara menerapkan gaya hidup slow living? Simak penjelasannya lebih lengkap di bawah ini.
Apa Itu Gaya Hidup Slow Living?
Slow living merupakan konsep gaya hidup dengan menonaktifkan mode ‘autopilot’ yang kerap dilakukan lantaran kesibukan yang begitu padat. Mematikan mode tersebut adalah untuk berhenti dari kebiasaan hidup rutinitas yang tak lagi perlu berpikir.
Kehidupan tersebut secara tak sadar telah dialami semua orang setiap hari. Kehidupan yang akhirnya selalu sama, sehingga membuat seseorang tak lagi berpikir apa yang harus diprioritaskan atau apa yang penting terlebih dahulu.
Hal tersebut diperparah dengan adanya media sosial yang membuat masyarakat menghabiskan waktu untuk scrolling di media sosial. Konsep tersebut sebenarnya telah ditemukan sejak 1980 dimulai dengan Slow Food Movement.
Dan terus berkembang hingga saat ini, bahkan kembali populer saat pandemic Covid-19 terjadi. Orang-orang mulai memiliki waktu untuk slow down dan mulai kembali untuk berpikir menata kehidupan.
Gaya hidup ini menekankan kepada kualitas hidup yang lebih baik dari kuantitas. Hal ini berarti seseorang bisa mengambil waktu untuk menikmati kegiatan sehari-hari. Misalnya adalah berolahraga, makan dengan santai, atau bisa menghabiskan waktu bersama dengan keluarga dan teman.
Gaya hidup slow living juga mendorong kesadaran orang akan lingkungan sekitar. Dan berusaha untuk mengurangi dampak negatif di lingkungan dengan mengadopsi praktek yang berkelanjutan.
Contoh dari praktek slow living adalah mengurangi konsumsi dan membeli barang berkualitas yang lebih tahan lama. Atau bisa dengan mengurangi penggunaan teknologi dan media sosial agar bisa mengurangi stress dan meningkatkan kesehatan mental.
Bisa juga dengan memasak dan menikmati makanan dengan perlahan dan kesadaran akan bahan bahan-bahan makanan yang digunakan. Melakukan kegiatan bersepeda atau berjalan kaki untuk melakukan aktivitas sehari-hari juga bisa menjadi salah satu contoh slow living.
Gaya hidup ini bisa membanu mengurangi stress juga meningkatkan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Jika menerapkan gaya hidup ini dalam sehari-hari, bisa membantu terhindar dari kondisi yang dapat memicu stress sampai kejenuhan dalam menjalani rutinitas.
Cara Menerapkan Slow Living
Sebetulnya cara menerapkan slow living bisa dilakukan dengan metode yang sederhana, yakni memulai semuanya dengan perlahan-lahan. Namun bukan berarti melakukan seluruh kegiatan dengan lamban. Akan tetapi, menikmati seluruh perjalanan dan aktivitas yang dilalui dengan hati tenang.
Salah satu caranya yakni dengan memperlambat hanya selama 30 detik saja setiap melakukan sesuatu. Contohnya 30 detik pertama harus untuk berpaling dari semua ketergantungan gadget. Dan memperlambat gerakan termasuk napas dan fokus untuk melakukan sesuatu.
Berawal dari itu, kita dapat semaki mindfull atau memahami atas apa yang tengah kita kerjakan tanpa ada rasa khawatir atau terburu-buru. Untuk melakukannya bisa menyimak tips untuk menerapkan gaya hidup slow living di bawah ini.
- Meluangkan waktu di alam sebab kegiatan tersebut dapat membantu mengurangi stress dan menjaga kesehatan mental seseorang.
- Melatih pernapasan penuh perhatian agar dapat membantu menenangkan pikiran.
- Mengurangi kegiatan screen time di gadget.
- Menikmati momen saat tengah makan, merasakan setiap gigitan, menikmati pengalaman saat menyantap makanan.
- Utamakan ritual perawatan diri termasuk olahraga, grooming, merawat kecantikan, meregangkan tubuh, menulis jurnal, atau kegiatan me time.
Demikian penjelasan mengenai apa itu gaya hidup slow living dan cara menerapakan slow living di kehidupan sehari-hari. Semoga dapat membantu, ya.
Baca Juga:
- Apa Itu Ombre Rambut? Ini Penjelasan Istilahnya Lengkap
- Apa Itu Dark Web? Bahaya dan Cara Mencegahnya
- 1 Mbps Berapa Kbps? Ini Konversi dan Cara Menghitungnya
- 1 KB Berapa Byte? Ini Cara Menghitung dan Penjelasannya
- Apa Arti Red Flag dalam Hubungan, Ini Tanda Red Flag
- Dress Code Artinya Apa? Ini Penjelasan dan Jenis-jenisnya
- Kenapa Instagram Tidak Bisa Dibuka? Ini Cara Mengatasinya
- Apakah Wifi Bisa Mengetahui Apa yang Kita Buka? Ini Faktanya
- Cek Bantuan PIP Anak Sekolah 2023 Lewat HP (Kapan Cair)