Desa Lerep merupakan salah satu desa yang ada di Kota Semarang. Pada tahun 2015, desa ini ditetapkan sebagai desa wisata berdasarkan SK Bupati Semarang. Desa wisata lerep memanfaatkan kreativitas warga dan kearifan lokal dalam menawarkan paket-paket wisata.
Topografi desa ini berupa lereng gunung sehingga mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani. Mereka umumnya menanam sayuran, ubi jalar, singkong, hingga buah-buahan. Meskipun demikian, harga komoditi di Desa Lerep tergolong cukup fluktuatif bahkan cenderung murah.
Sebagai solusi, masyarakat membuat pasar kuliner jajanan tempo dulu yang diadakan setiap Minggu Pahing dan Minggu Pon. Hasil pertanian mereka diolah sehingga menjadi makanan tradisional tanpa menggunakan bahan kimia, seperti pengawet dan pemanis buatan.
Mengenal Desa Wisata Lerep
Saat berada di Kota Semarang, jangan lupa untuk kunjung ke Desa Lerep. Desa wisata ini memiliki 7 dusun diantaranya, Lorog, Indrokilo, Karangbolo, Mapagan, Lerep, Soka, dan Tegalrejo. Setiap dusun memiliki daya tarik wisata tersendiri yang tidak ditemukan di desa-desa lainnya di Indonesia.
Pada awalnya, Desa Lerep dikelola oleh Pokdarwis Rukun Santosa. Akan tetapi, pada tahun 2017, pengelolaannya dialihkan ke Badan Usaha Milik Desa. Berdasarkan kreativitas yang dimiliki para penduduknya, desa ini menjadi sangat terkenal dan menarik minat para wisatawan untuk berkunjung.
Desa Lerep menggunakan konsep wisata edukasi yang dapat menambah pengetahuan para wisatawan. Posisinya yang berada di kaki gunung membuat pemandangan desa ini sangat indah serta udara yang bertiup sepoi-sepoi membuat suasana menjadi sejuk dan damai.
Lokasi Desa Wisata Lerep
Desa Lerep berlokasi di kaki Kecamatan Ungaran Barat, Kota Semarang, tepatnya berada di bawah kaki gunung Ungaran. Bagi yang senang hiking atau traveling, tentu tidak merasa asing dengan nama Ungaran. Gunung ini selalu masuk dalam rekomendasi tujuan hiking terbaik di kota tersebut.
Rute Menuju Lokasi
Jarak antara Desa Lerep dari pusat Kota Semarang yaitu sekitar 24 km. Jika menggunakan kendaraan bermotor, Anda dapat mencapai lokasi wisata dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Dari Kota Semarang, wisatawan dapat berkendara menuju daerah Ungaran terlebih dahulu.
Setelah itu, lanjutkan perjalanan dari Ungaran Public Square menuju Jalan Kaligarang. Ikuti petunjuk jalan hingga menemukan tempat wisata Watu Gunung. Teruskan perjalanan melalui jalan lurus hingga tiba di Gereja Lerep.
Dari gereja, Anda harus belok kiri dan terus lurus. Desa Lerep berada tidak jauh dari tempat tersebut. Jika merasa bingung, Anda dapat bertanya kepada penduduk sekitar atau memanfaatkan aplikasi Google Maps untuk melihat peta lokasi.
Jenis-Jenis Wisata di Desa Lerep
Berbeda dengan tempat lain yang umumnya hanya satu atau dua wisata, Desa Lerep justru menawarkan banyak jenis. Saat berkunjung, Anda dapat menikmati wisata edukasi, wisata air, kuliner, budaya, wisata buatan, hingga beristirahat di homestay pilihan.
1. Wisata Edukasi
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Lerep, dapat menikmati wisata berbagai wisata edukasi yang menyenangkan. Mulai dari menanam padi, membuat kopi, membuat katokan nasi tonjok, membuat permen susu, membuat sabun susu, membuat kripik dan masih banyak lagi.
Jadi, Anda tidak hanya melihat pemandangan saja, namun bisa turut mencoba aktivitas masyarakat sekitar. Liburan yang seperti ini sangat dibutuhkan oleh wisatawan yang datang bersama keluarga. Dengan begitu, anak-anak mereka bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang baru.
2. Wisata Air
Bagi pecinta wisata air, tentu tidak akan melewatkan Desa Wisata Lerep. Tempat ini memiliki banyak wisata air, seperti Fountain Water Park, Wisata Air Embung Sebligo, Air Terjun Indrokilo, Kolam Renang Watu Gunung, dan Kolam Renang Bukit Lerep Indah.
Misalnya, Anda ingin mencari ketenangan dengan berkunjung ke Air Terjun Indrokilo. Tempat ini berada di Desa Indrokilo tidak jauh dari Watu Gunung dan Embung Sebligo. Wisatawan hanya perlu berjalan kaki kurang lebih 15 menit dan melewati pohon aren, kopi, dan perkebunan warga.
Meskipun berjalan, Anda tidak akan merasa lelah karena pemandangan yang disuguhkan terasa sangat alami. Waktu terbaik untuk berkunjung ke air terjun ini adalah pada musim hujan. Hal ini disebabkan karena debit air akan meningkat dan pemandangan sekitarnya lebih memukau.
3. Wisata Kuliner
Setiap liburan, Anda tentu tidak sabar untuk mencicipi kuliner khas dari tempat tersebut. Di Desa Lerep, wisatawan akan dimanjakan dengan makanan khas tradisional yang dibuat oleh penduduk setempat. Misalnya, daerah Indrokilo terkenal dengan bubur suweg, lodek, ceplus, dan kopi.
Selain itu, juga terdapat Dusun Karangbolo yang menjadi pusat pembuatan aneka kripik. Bahkan, Anda juga bisa belajar untuk membuat keripik dengan berbagai rasa. Jika ingin mencicipi, wisatawan dapat membeli keripik dengan harga yang sangat terjangkau.
Namun, jika ingin melihat banyak kuliner di satu tempat, Anda dapat berkunjung ke Pasar Kuliner. Pasar ini akan dibuka setiap Minggu Pon dan Minggu Pahing berdasarkan kalender Jawa. Saat berkunjung, wisatawan akan melihat penjual menggunakan baju tradisional, gubuk bambu, dan aneka makanan.
4. Wisata Budaya
Desa Wisata Lerep juga tidak ketinggalan dengan wisata budayanya yang umumnya disajikan saat acara penyambutan tamu dalam suatu acara. Terdapat Kadeso Wayangan, budaya Iriban, seni gamelan, reog, gejluk lesung, hingga tari-tarian. Berikut ini terdapat penjelasan tentang tradisi Iriban.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan air yang banyak, penduduk melaksanakan Tradisi Iriban. Untuk melengkapi tradisi, akan digelar acara “Bancaan Klubanan”. Masyarakat akan membawa nasi urap ke Wangan Cenginging.
Di lokasi, sudah disiapkan ayam kampung sekitar 70 ekor yang ditusuk bambu dan penuh bumbu kemudian dibakar. Selain itu, dalam tradisi ini juga disediakan kopi muda yang dibakar menggunakan kolongan bambu lalu dicampur dengan nasi urap.
Aroma bakar makanan akan terasa sangat harum di tengah nuansa alam yang sangat indah. Untuk mengakhiri acara, masyarakat akan bergotong royong untuk membersihkan saluran air secara bersama-sama.
5. Wisata Buatan
Oleh karena Desa Wisata Lerep sudah dikelola oleh pemerintah setempat, maka berbagai wisata buatan pun sudah dibangun. Misalnya, waduk mini Embung Sebligo yang dibuat untuk menampung hujan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bertani di musim kemarau.
Waduk ini berada di tengah Dusun Lerep dan juga difungsikan untuk pembudidayaan di bidang perikanan. Untuk masuk di Embung Sebligo, Anda tidak perlu membayar biaya apapun alias gratis. Namun, jika ingin berkeliling dapat menyewa perahu karet dan jaket pelampung dengan tarif Rp10.000.
Selain waduk, desa ini juga memiliki wisata buatan lain seperti Kolam Renang Bukit Lerep Indah, Watu Gunung, dan Fountain Water Park. Jika ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, dapat memilih Watu Gunung. Tempat ini memiliki danau dan sungai buatan, kolam renang, serta gazebo.
Semua gazebo tersebut sudah dilengkapi dengan ukiran khas Jawa dan bagus digunakan sebagai tempat bermain atau istirahat. Aliran air kolam renang terlihat sangat bersih dan segar karena berasal dari mata air Lereng Gunung Ungaran.
Penutup
Desa Wisata Lerep memiliki pesona alam yang luar biasa sehingga menarik banyak wisatawan. Desa ini telah dikelola oleh pemerintah setempat sehingga fasilitasnya lebih memadai. Untuk biaya masuk, semua tergantung pilihan wisata yang ingin kunjungi, ada yang gratis ada pula yang berbayar.
Baca Juga: