Khutbah Jum’at Singkat – Khutbah Jumat adalah ceramah singkat yang disampaikan oleh seorang khotib kepada jamaahnya pada hari Jumat, yakni sebelum pelaksanaan salat Jumat.
Khutbah Jumat merupakan salah satu rangkaian dari rukun sholat jum’at yang tidak boleh ditinggalkan, jika tertinggal maka tidak sah sholat jum’atnya.
Dalam penyampaian seorang khotib semasa khutbah tidak perlu memberikan informasi diluar dari hal yang dapat meningkatkan keimanan kepada Allah.
Apalagi disaat ini sudah marak tercium aroma politik, sehingga khutbah dibawa keranah politik, hal ini tidak patut dijadikan contoh.
Pengertian Khutbah Jum’at
Diatas sudah sedikit disinggung terkait pengertian khutbah jum’at namun penulis akan menambahkan sedikit. Khutbah Jum’at yakni rangkaian dakwah singkat yang isinya mengajak umat muslim untuk ta’at kepada Allah SWT.
Selain itu juga isi dari khutbah tersebut yakni terkait peringatan dan juga kabar gembira yang disampaikan oleh khotib kepada para jama’ah.
Akan tetapi peringatan dan kabar gembira tersebut muaranya dari Al-Qur’an dan Al-Hadis tidak keluar dari ranah yang demikian.
Sebisa mungkin penyampaian khutbah tidak berlama-lama karena pada dasarnya lebih baik waktu sholatnya yang dipanjangkan dari pda saat khutbah.
Namun untuk dizaman saat ini banyak seorang khotib yang membaca khutbah sangat panjang sekali padahal ketika sholat sangat cepat.
Apa Sebenarnya Tujuan Khutbah
Adanya khutbah dihari jum’at tentunya memiliki tujuan yang perlu dipahami oleh umat muslim yang akan melaksanakan sholat jum’at.
Adapun beberapa tujuan dari Khutbah Jumat antara lain, memberikan pengetahuan agama yang didasarkan dalam Al-Qur’an dan hadis kepada jamaah.
Hal ini bisa meliputi penjelasan tentang ajaran Islam, hukum-hukum agama, dan prinsip-prinsip kehidupan berdasarkan Islam.
Tujuan Selanjutnya adalah sebagai pengingat atau kabar bagi jamaah mengenai tugas dan tanggung jawab mereka sebagai umat Muslim.
Melalui kata-kata yang disampaikan dalam khutbah, imam dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada jamaah untuk meningkatkan iman dan amal ibadah mereka.
Syarat Dan Rukun Khutbah Apa Saja
Khutbah merupakan salah satu dari rangkaian sholat jum’at yang memiliki syarat dan rukun didalamnya dan harus disempurnakan.
Bagi seorang khotib dan juga para jama’ahnya wajib mengetahui rukun san syarat jum’at agar dapat menutupi kesempurnaan dalam melaksanakan sholat jum,’at.
Berikut dibawah ini beberapa syarat dan rukun khutbah jum’an yang wajib diketahui :
Syarat Khutbah Jum’at
Beberapa syarat khutbah jumat dapat dilihat dibawah ini.
- Seorang Khotib Wajib Laki-Laki yang suah baligh
- Sang khotib wajib suci dari najis dan hadas, baik besar maupun kecil
- Berdiri jika memang khotib mampu
- Wjib menutupi aurat
- Ketika menyampaikan rukun khutbah wajib menggunakan bahasa arab
- Sang khotib dapat membedakan rukun dan sunnahnya khutbah yang diperankannya
Rukun Khutbah Jum’at
Selain syarat khutbah ada juga rukun khutbah yang wajib diketahui oleh para jama’ah dan khususnya oleh seorang khotib.
Karena Rukun khutbah inilah penentu sah atau tidaknya sholat jum’at yang dilakasanakan pada hari tersebut,
Berikut dibawah ini beberapa Rukun Khutbah yang wajib disimak :
Memuji-muji Allah SWT dengan diawali membaca kalimat Al-hamdulillah
َلْحَمْدُ للهِ.اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَنَا شُعُوْبًا وَّقَبَائِلَ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَوْئِلُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ جَاءَ بِهِ الرَّسَائِلُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَ اَصْحَابِهِاَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِوَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًا ۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.
Boleh juga disambung dengan muqodimah bahasa indonesia sesuai dengan makna yang sesuai dengan isi khutbah. Akan tetapi jika muqodimah khutbah tidak disampaikan bahasa indonesia juga tidak masalah dan sudah mewakili.
Dilanjutkan dengan membaca sholat Nabi
Setelah membaca muqodimah dengan bahasa arab ataupun bahasa indonesia, maka dilanjutkan dengan membaca sholawat nabi. Boleh yang panjang boleh juga sholawat tersebut pendek yang penting tidak keluar dari makna sholawat.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَ اَصْحَابِهِاَجْمَعِيْنَ
Sang Khotib Wajib Menyampaikan Wasiat Taqwa
Rukun khutbahselanjutnya yakni seorang khotib wjib menyampaian wasiat taqwa kepada jama’ahnya. Wasiat ini wajib menggunakan bahasa arab sedangkan seorang makmum tidak wajib paham artinya.
فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Membaca Ayat Al-Qur’an Sebisa Mungkin Isinya Sesuai dengan materi khutbah
Termasuk yang menjadi rukun dalam khutbah yakni membaca sebagian ayat Al-Qur’an yang disampaikan oleh seorang khotib.
Bacaan ayat tersebut tidak boleh hanya dibaca artinya saja, melainkan berbentuk bahasa arab. Akan tetapi jika ayat tersebut sudah dibaca dengan bahasa arab kemudian diartikan dengan bahasa indonesia tidak masalah.
Berdoa Kepada Allah Yakni Memohon Ampunan KepadaNya
Selanjutnya hal yang menjadi rukun khutbah yakni seorang khotib wajib membaca doa tentang permohonan ampun kepada Allah SWT. Mendoakan permohonan ampun untuk kaum muslimin dan muslimat diseluruh dunian baik yang masih hidaup maupun ayng sudah mati.
Doa tersebuit dapat dilihat dibawah ini :
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
Beberapa Contoh Khutbah Jum’at Singkat yang dapat dijadikan bahan untuk dibaca seorang khotib ketika diatsa mimbar.
Khutbah Jum’at Singkat Terbaru
Setelah mengetahui beberapa rukun dan syarat khutbah tentunya kurang sempurna kalau tidak sekaligus dituliskan contoh khutbahnya.
Maka dari itu penulis dalam artikel ini merangkum beberapa contoh khutbah jum’at singkat yang umum dan mudah dipaham. Simak berikut dibawah ini beragam khutbah jum’at singkat tersebut.
Khutbah Jum’at Singkat Tentang Akhlak
الحمدُ لِلهِ العَلِيِّ العَظِيْم العَزِيْزِ الحَكِيْمِ الَّذِيْ فَطَرَنَا بِاقْتِدَارِهِ، وَطَوَّرَنَا بِاخْتِيَارِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Tradisi umat islam indonesia jika sudah datang diul fitri tentu berbondong-bondong merayakan kemenangannya.
Padahal jika ditanya benarkah sudah menang dalam menempuh perjalanan agama Islam, tentu tidak semua muslim bsia menjawabnya.
Adakalah seseorang yang dikatakan menang adalah yang bisa mengalahkan lawannya, seperti sesuatu yang menjadi penhalang, penindas semua intu menjadi belengku dalam kehidupan.
Sedangkan musuh yang paling uatama ummat manusia adalah hawa nafsu yang ada pada diri manusia itu sendiri. Tidak terlihat namun dapat dirasakan, bahkan sangat muda hawa nafsu tersebut menjerumuskan diri ini kelembah kenistaan.
Salah satu jalan untuk menundukkan nafsu adalah berpuasa, belum lama kemarin sudah dilaksanakan puasa Ramadhan yang menjadi salah satu metode latihan untuk menundukkan hawa nafsu.
Namun sangat disayangkan banyak ummat islam yang melaksanakan ibadah puasa ia hanya merasakan haus, lapar dan dahaga, tidak mendapatkan lainnya. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rosulullah SAW yang diabadikan dalam sebuah hadis.
HR. Ibnu Majah no.1690
Rasulullah mengingatkan :
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ حَظٌّ مِنْ صَوْمِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَالْعَطَشُ ، وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ حَظٌّ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ وَالنَّصَبُ
Artinya :
“Banyak orang yang berpuasa akan tetapi tidak mendapatkan hasil dari puasanya kecuali lapar dan dahaga. Terkadang juga orang yang qiyamul lail tidak memperoleh hasil dari usahanya kecuali hanya begadang dan rasa letih.”
Jika demikian, benarkah kita sedang mengalami kemenangan? Kalaupun iya, kemenangan dari apa dan untuk siapa?
Hadirin shalat Jum’at Rahimakumullah
Indahnya umat islam dinegara indonesia ini meskipun puasa yang dilakukannya hanya mendapatkan rasa haus dan lapar saja. Akan tetapi ketika datangnya idul fitri ia jadikan momen tersebut untuk meminta maaf antara satu dengan lainnya.
Sehingga dengan momen tersebut dapat dijadikan sebuah motivasi untuk sebanyak-banyaknya meminta maaf kepada orang yang menurutnya pernah disakiti. Belum tentu diluar idul fitri ada keberanian untuk saling memaafkan.
Setelah usai menyambut datangnya idul fitri maka seorang muslim diuji kembali dengan hawa dan nafsunya yang kerap menjadi musuh terbesar dalam diri.
Bulan Syawal menjadi tolak ukur bagi umat islam untuk memeriksa kembali segenap ibadah, tingkah laku, dan sikap batin kita.
Apakah mengalami peningkatan mutu, atau bahkan biasa-biasa saja, yang lebih menyedihkan lagi justru mengalami penurunan.
Al-Baqoroh : 148
Padahal Allah SWT didalam Al-Qur’an telah berfirman :
Lalu bagaimana tingkat kepekaan kita kepada sesama, terutama sekali bagi mereka yang membutuhkan. Sudahkan membantunya dengan penuh ikhlas.
Atau sudah seberapa jauhkah sifat riya’, sombong, ujub, dengki, suka berbohong, dan bertindak yang tidak penting berkurang dari diri kita. Dan masih banyak introfeksi diri lainnya yang menjadi bahan pertimbangan dalam bermalas-malasan untu berbenah diri.
Demikianlah,khutbah singkat yang khotib sampaikan mengenai Mempelajari Fitrah Kemanusiaan semoga dapat bermanfaat untuk menambah semangat dalam berbuat kebaikan.
Sehingga dohir dan batin terlatih untuk terus menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai oleh Allah SWT dan Rosulnya Amiin ya robbal alamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Jum’at Singkat Nu
Bismillahirrahmanirrahim,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَقُوْمُوْا بِمَا أَوْجَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ مِنْ حَقِّهِ وَحُقُوْقِ عِبَادِهِ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, dan sahabat-sahabatnya yang setia.
Sidang Jamaah Jum’at Yang Dirahmati Allah
Hari ini kita berkumpul di masjid ini untuk mendengarkan khutbah Jumat yang berjudul hablu minallah wa hablu minannas. Pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga hubungan kita dengan Allah, sesama manusia, dan dengan diri kita sendiri.
Allah SWT berfirman :
Q.S. An-Nisa : 36
۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Wa‘budullāha wa lā tusyrikū bihī syai’aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīl(i), wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu man kāna mukhtālan fakhūrā(n).
Artinya :
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.
Pertama, mari kita perkuat hubungan kita dengan Allah. Allah adalah pencipta kita dan sumber segala kehidupan. Kita harus senantiasa mengingat-Nya dalam segala aktivitas kita sehari-hari.
Jadikanlah ibadah sebagai inti dari kehidupan kita, melalui shalat yang khusyuk, membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, dan memperbanyak dzikir serta doa kepada-Nya.
Kedua, mari kita jaga hubungan kita dengan sesama manusia dalam hal ini kita simak salam sebuah hadis.
Rasulullah saw bersabda,
HR. Bukhori Dan Muslim
“Tidak beriman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”
Marilah kita tingkatkan ukhuwah islamiyah, rasa persaudaraan sesama umat Muslim, jauhilah prasangka buruk. Berbuat baiklah kepada semua orang tanpa memandang suku, ras, atau status sosial. Bersikaplah adil dan berlaku lembut terhadap semua makhluk Allah.
Ketiga, mari kita perhatikan diri pribadi masing-masing, dengan banyaknya kesibukan yang dijalaninya sehingga kita sering kali lupa untuk merenungkan diri kita sendiri.
Mari kita sama-sama refleksikan perbuatan dan tingkah laku kita, untuk memperbaiki diri kita dan meningkatkan akhlak yang baik.
Jaga diri kita dari perbuatan maksiat dan godaan dunia yang sesaat. Bekerjalah dengan ikhlas dan jujur dalam segala hal yang kita lakukan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Jum’at Singkat Tentang Kematian
Bismillahirrahmanirrahim,
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ. أَمَّابَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta. Shalawat dan juga salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, dan sahabat-sahabatnya yang setia.
Tentang Kematian
Saudaraku Hamba Allah
Hari ini, kita akan berbicara tentang topik yang tidak bisa kita hindari, yaitu kematian. Kematian adalah bagian yang pasti dari kehidupan ini. Setiap jiwa akan merasakannya, dan tidak ada yang bisa melarikan diri darinya.
Kematian mengingatkan kita akan kehancuran dan ketidak kekalan makhluk yang bernyawa didunia ini. Kita sering kali terjebak dalam urusan duniawi yang sementara, lupa akan tujuan sejati kehidupan kita.
Kematian adalah peringatan yang nyata bahwa hidup ini hanya sementara, dan kita akan kembali kepada Allah. Kematian juga mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri kita menuju akhirat.
Allah menciptakan kita untuk menguji iman dan amal perbuatan kita di dunia ini. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kematian merupakan perpisahan dengan dunia dan semua harta yang kita kumpulkan di dalamnya. Yang akan mengiringi kita hanyalah amal ibadah yang telah kita lakukan dan amal shalih yang telah kita tinggalkan.
Oleh karena itu, mari kita perbanyak amal kebaikan, bersedekah kepada yang membutuhkan, dan berbuat baik kepada sesama.
Q.S. An-Nisa : 78
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
Aina mā takūnū yudrikkumul-mautu wa lau kuntum fī burūjim musyayyadah(tin), wa in tuṣibhum ḥasanatuy yaqūlū hāżihī min ‘indillāh(i), wa in tuṣibhum sayyi’atuy yaqūlū hāżihī min ‘indik(a), qul kullum min ‘indillāh(i), famā lihā’ulā’il-qaumi lā yakādūna yafqahūna ḥadīṡā(n).
Artinya :
Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?
Janganlah kita menunda-nunda untuk bertaubat dan memperbaiki diri, karena kematian tidak mengenal waktu, usia, atau status. Ia akan datang tiba-tiba, tanpa memberikan kesempatan kedua.
Kita tidak tahu kapan dan di mana kita akan menghadapinya, Oleh karena itu, jadikanlah setiap hari kita sebagai hari yang lebih baik dari sebelumnya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penutup
Demikianlah beberapa artikel tentang khutbah jum’at singkat meskipun sebenarnya contoh materi kutbah singkat masih banyak. Seperti Khutbah Jum’at Singkat Terbaru 2023 dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat terlebih bagi seorang khotib yang akan menyampaikan khutbahnya. Wallahu A’lam…
Baca Juga :